Akhir tahun 2022 menjadi moment bagi gantangan bestie menggelar latber Sabtu, 31 Desember 2022 menjelang pergantian tahun 2023.

Suasana pada saat itu mendung dari pagi turun hujan tapi tidak mengurangi antusias para kicau mania untuk hadir digelaran latber kali ini.

Juri RI tetap mengemban tugas sebagai pengadil latber saat itu menjalankan tugas dengan baik dan sesuai dengan SOP dan profesional memilih burung terbaik yang berhak menjadi jawara.Zainal Arif sebagai seksi pengembang Radjawali Indonesia senantiasa hadir dan memantau jalannya perlombaan ini. Dan memberikan arahan kepada juri yang bertugas untuk selalu mengedepan kejujuran dan ‘fairplay’ sesuai dengan kinerja burung saat digantangan.

“Kalau kita bekerja apa adanya dan jujur menilai burung mana yang memang punya kualitas dan layak sebagai juara, pasti gelaran apapun baik latber, latpres maupun event kita akan tidak ada beban ke pemain, kalau ada yang tanya pasti juri maupun korlap bisa menjawab sesuai dengan kenyataan yang riil digantangan pada saat burung dilombakan,” tegasnya kepada juri yang bertugas saat itu.

Saat ini memang juri RI di gantangan bestie menggunakan sistem lama dengan empat juri dan satu korlap. Cucak ijo Gajah Mada milik Dian Mbengok SF menjadi bintang saat itu karena bisa koncer A dua kali pada sesi A dan B dari tiga sesi yang diikutinya.

“Alhamdulillah kerjanya cukup bagus, tonjolan-tonjolan dan gayanya juga keluar, sehingga juri memberikan koncer A kepada Gajah Mada, sayang pada sesi ketiga kurang bagus, mungkin sudah kesorean dan cuacanya mendung banyak burung yang didis saat itu,” tutur Dian sambil tersenyum.

Untuk kelas murai batu hanya ada dua kelas Ghundul milik Yani SF dan Hokky milik Ardhan Bintang utara SF berhak koncer A karena menunjukkan performa terbaiknya pada saat itu.

Untuk kelas cendet pada saat itu dikelas A G-24 hampir penuh, terjadi persaingan ketat antara Nemo milik Abdul Rosyid dan Bajak laut milik Mr. Dullah. Karena Nemo dari durasi kerja dan dengan gaya satu titik mampu koncer A. Sebagai partai penutup cendet Krisna milik Sumri Acing SF menjadi jawara dan mengakhiri jalannya latber.
Penulis berita media radjawali Indonesia.