Putra Mastrip BC Rangkul Semua Komunitas di Kediri Menuju Borneo Satu Titik

Suasana kelas Murai Borneo A

Putra Mastrip BC Rangkul Semua Komunitas di Kediri Menuju Borneo Satu Titik

Putra Mastrip BC yang dimotori oleh Mr. Ahwa sekaligus ketua komunitas Borneo Kediri berencana untuk mengelar event spesial untuk para pecinta Murai Batu Borneo di Jawa Timur. Hal ini diungkapkan oleh Mr. Ahwa kepada mediradjawali.com usai gelaran latber spesial pada hari Minggu, 8 Mei 2022 lalu di gantangan Mastrip BC yang lokasinya berada di pasar Sugih Waras, Klenderan, Plosoklaten, Kediri, Jawa Timur.

Kepada mediaradjawali.com, Mr. Ahwa pun mengungkapkan bahwa pecinta Murai Borneo di Jawa Timur, khususnya di Kediri cukup banyak.  Hal ini terlihat adanya kelas Borneo saat latber maupun latpres di beberapa gantangan yang ada di wilayah Kediri.  “Kelas Borneo selalu ada di setiap latberan maupun latpres disini dan beberapa gantangan lainnya. Seperti yang saat ini kita gelar dan selalu ramai pesertanya,” jelas Mr. Ahwa.

Mr. Ahwa

Atas dasar itulah kemudian Mr. Ahwa menggagas untuk mengumpulkan seluruh pecinta Murai Borne se Jawa Timur dengan kemasan event satu titik di Kediri. “Rencananya kami bersama rekan-rekan pecinta Borneo Kediri bakal menggelar event satu titik pada tanggal 17 Juli 2022 mendatang. Lokasinya disini, di Pasar Sugih Waras, Klenderan, Plosoklaten, Kediri. Dan untuk itu saya mohon dukungan semua pecinta Borneo agar acara tersebut bisa tergelar sesuai rencana yang kami harapkan,” ungkapnya.

“Dan sebagai awalan untuk menjalin komunikasi dengan para pecinta Borneo di Kediri, kami mengelar latpres sekaligus halal bi halal bagi seluruh kicaumania seputaran Kediri. Mengingat pada Minggu ini masih dalam suasana lebaran Idul Fitri. Alhamdulillah, acara bisa tergelar sukses, dan wacana untuk menggelar event satu titikpun mendapat dukungan dari rekan-rekan semua,” tambah Mr. Ahwa.

Suasana kelas Murai Borneo B

Sementara itu, menyinggung soal sistem penjurian  yang fair play, Mr. Ahwa atau yang akrab disapa Kang Ahwa ini mengungkapkan bakal menerapkan penilaian terbuka. “Yaitu penilaian yang memakai sisteam durasi kerja. Mulai awal, tengah hingga akhir, yang mana pada setiap durasi akan diberikan tanda bendera sesuai kinerja burung.. Dengan sistem penjurian terbuka tersebut diharapkan bisa menjadi pembelajaran dan tontonan yang positif kepada seluruh pemain. Karena dengan begitu  pemain pun akan mengerti apakah gacoanya tampil maksimal atau tidak yang ditunjukan dengan kerja plus materi atau hanya kerja tanpa materi,” jelasnya.              Disisi lain,Kang Ahwa juga berharap hal tersebut dapat mempersempit oknum pemain dan oknum juri untuk bermain curang. “Karena  dalam proses penentuan  juaranya sangat terbuka, sehingga pemain dan penonton akan tahu mana yang masuk kategori juara atau tidak. Dengan sistem penjurian ajuan terbuka tersebut tanpa korlap sehingga tidak ada interfensi atau kordinasi dari siapapun, baik antar juri atau EO nya. Semua pengajuan murni dari masing-maaing juri,” jelasnya.

Juara di kelas Murai Boneo B

Sementara itu, dalam latber spesial halal bi halal kali ini juga dihadiri beberapa pecinta Borneo dari Tulungagung, Nganjuk dan Blitar yang menambah kemeriahan gelaran. Atas kehadiran seluruh peserta dalam acara kali ini. Mr. Ahwa pun mengucapkan terimakasih serta menyampaikan permohonan maaf bilamana terdapat kesalahan dalam hal penjurian maupun kepanitiaan. “Atas nama seluruh kru yang bertugas, saya menyampaikan permohonan maaf yanf sebesar-besarnya,” pungkasnya.

Butuh bantuan?
Exit mobile version