ANNIVERSARY GLADIATOR CUP 1 SUKSES TERGELAR

Meski berbenturan dengan event nasional dan regional tetap sukses tergelar
Meski berbenturan dengan event nasional dan regional tetap sukses tergelar

Gelaran anniversary Gladiator SF Cup 1 (13/11)  digantangan New Putra Airlangga Wonorejo Tandes Surabaya barat yang di gagas Abah Edy dan Hadi Senior memberikan magnet bagi kicau dan ‘ngekek’ mania untuk kumpul satu titik disini.

Meski berbenturan dengan event nasional dan regional tetap sukses tergelar
Meski berbenturan dengan event nasional dan regional tetap sukses tergelar

Meski pada hari itu banyak gelaran nasional dan regional digelar tidak mengurangi antusias untuk tetap jalin silahturohmi sesama hobi burung berkicau.

Hadi Senior tetap jalin silahturohmi antar pecinta burung
Meski berbenturan dengan event nasional dan regional tetap sukses tergelar

Hadi Senior selaku ketua pelaksana gelaran ini sangat antusias menyambut semua singel fighter, bird club maupun komunitas burung yang datang.” Alhamdulillah tidak hanya dari Surabaya saja ‘dulur-dulur’ kicau dan ngekek mania ada yang dari Sidoarjo,Mojokerto, Lamongan, bahkan ada yang dari Bojonegoro, dan saya berharap persaudaraan lewat hobi ini terus terjalin dan semakin menambah kemajuan mbagi dunia perburungan,” tegasnya. Kelas murai batu tetap jadi jelas favorit pada kelas utama tiket 110 ribu Black Dragon milik Abah Kidna jadi jawara dan mampu jadi tontonan apik bagi kicau mania yang hadir.

Mr. Bagong perawat Black Dragon koncer A ditiket utama
Mr. Bagong perawat Black Dragon koncer A ditiket utama

Om Bagong selaku h Black Dragon cukup bangga dengan penampilan dan performa Black Dragon. “Rawatan tidak terlalu rewel harian cukup ditenggaran kalau pas mau lomba baru dimasukkan sangkar, saat tiket utama tonjolan cililin, kenari dan suara kuntinya keluar dan durasi kerjanya juga bagus,” tuturnya.

H. Kidna (tengah) bawa Back Dragon orbitkan PMBS
H. Kidna (tengah) bawa Back Dragon orbitkan PMBS

H. Kidna juga turut hadir pada saat lomba meskipun pada saat sesi terakhir lomba. “Black Dragon pas sesi terakhir kurang maksimal karena pada sesi kedua anaknya kaget dan akhirnya agak mogok kerja, karena burung ini tidak mau dikasar, ya kembali lagi belum rejeki tapi alhamdulillah masih dapat juara dikelas utama sesi pertama,” tutup pria berkaca mata ini.

Abah Eko Pancasona bawah murai batu Anjangsono jadi jawara
Abah Eko Pancasona bawah murai batu Anjangsono jadi jawara

Pada sesi yang berbeda murai batu Anjangsono milik Abah Eko Pancasona asal Bojonegoro mampu juar 1,2,4,4 dan menjadi tontonan menarik bagi penggemar ekor panjang di gelaran ini. “Enaknya setelan cukup 3 ekor jangkrik sore harinya cuma makan voor saja tanpa kroto dan anak ini kuat bermain 4-5 sesi tapi kalau sekali nembak sangat ‘nyolok’ dan panjang sehingga juri pasti melihat dan alhamdulillah di kelas D bisa jadi koncer A,” ungkapnya.

Murai batu black pink jadi jadi juara kelas nekad
Abah Eko Pancasona bawah murai batu Anjangsono jadi jawara

Pada sesi terakhir kelas nekad murai batu Black Pink milik H. Irfan Cliring team mampu koncer dan jadi juara dan berhak mendapat uang 500 ribu berapapun pesertannya. Dikelas cucak hijau Huru Hara hampir saja nyeri. Gaco milik Mr. Dodok ini tampil hyper dengan mengeluarkan tonjolan gereja dan tengkek berhasil menjadi perhatian juri yang bertugas saat itu.

Mr. Dodok(topi putih) bawa Huru hara gaco lama koncer A
Mr. Dodok(topi putih) bawa Huru hara gaco lama koncer A

“Ini merupakan gaco lama saya memelihara sudah hampir enam tahun sempat ada penawaran 25 juta tapi belum saya lepas karena masih sangat sayang karena saya rawat dari mulai nol dan sekarang alhamdulillah selalu moncer saat digantangan,”tuturnya saat ditemui media radjawali. Abah Edi merasa senang dengan kesuksesan gelaran ini dan berharap Gladiator SF bisa tetap eksis dan tetap menjalin persaudaraan sesama penghobi burung terutama di daerah Surabaya barat.

Abah Edi (paling kanan) tetap jaga persaudaraan kicau dan ngekek mania
Abah Edi (paling kanan) tetap jaga persaudaraan kicau dan ngekek mania

“Semoga event ini menjadi event tahunan dan setiap tahun bisa lebih meriah dan mampu menjadi jalinan silahturohmi antar pecinta burung, dan saya mengucapkan terima kasih bagi peserta yang hadir dan mohon maaf apabila ada kekurangan dan khilaf pada saat berjalannya lomba,” tutup pria bernampilan kalem ini.

Butuh bantuan?
Exit mobile version