Semangat Abah Erwin untuk memajukan Joraycer patut diacungi jempol. Setelah launching digantangan Dinasty didaerah Surabaya barat.

Pada (30/10) gelaran bertajuk Party Kicau Mania Nusanta di gantangan RKN bertempat wisata kuliner Arumdalu Juanda Sidoarjo sukses tergelar, karena mampu memberikan tontonan menarik dan menjadi magnet bagi kicau mania mencoba gaconya untuk dilomba disini.

“Sebagus apa kemasan dan hadiah menarik semewah apa didalam suatu gelaran lomba burung, kunci utama kesuksesan yaitu juri yang bertugas saat mengeksekusi juara, Joraycer berupaya terus berbenah dan memilih juri yang berkualitas dan jujur serta amanah dalam bertugas”, tegas pria murah senyum ini.

Juri-juri pilihan Joraycer yang bertugas saat gelaran mampu memilih burung yang berkualitas dari awal hingga akhir perlombaan. “Pasti semua ingin menang disuatu perlombaan tapi setiap manusia pasti ada kekurangan, juri juga manusia tapi yang terpenting pada gelaran ini hanya diperlombakan kelas G-24, dengan sistem blok agar memudahkan juri memantau 6 burung, dan bisa memilih mana paling menonjol di setiap bloknya, dan menentu burung mana yang layak diberikan nominasi juara”, tambahnya.

Kelas Murai batu merupakan kelas paling panas karena yang terjadi persaingan sengit disana. Murai batu Electric milik Yudi Larasati mampu menunjuk top performanya, jadi juara 1,1,3. “Tonjolan cililin, kenari, dan lainnya keluar terus dan setiap juri pada saat memantau selalu disuguhi dan durasi kerjanya alhamdulillah juga bagus, kebetulan saya dapatnya dari teman, saya beli saat mabung tapi sebenarnya memang burung sudah prestasi”, tuturnya.

Selain itu MB Badjingan milik Abah Robbi MMS tampil prima dikelas utama perang bintang.”Ini pemanasan untuk piala Bung Tomo Cup V dua Minggu lagi jadi saya turun dua kelas saja”, tegasnya. MMS (Murai Batu Mania Sidoarjo) juga membawa murai batu Macan kumbang milik Yoyok juga jadi jawara di sesi D.

“Dua Minggu sebelumnya jadi juara di Anniversary MMS ke 9 dan saya bersyukur sekarang masih bisa tampil bagus di event ini”, katanya. Murai batu Marsha Gaco Khencheng SF milik Mr. Tempe juga jadi perhatian kicau mania yang hadir karena tonjolan-tonjolan panjang yang dikeluarkan tembus diantara burung peserta lomba pada saat itu.

Hartono selaku nahkoda Khencheng SF turun langsung mengawal gaco-gaco murai batu dan cucak hijau. “Alhamdulillah Marsha bisa juara 2,2,4 tampil tidak seperti biasanya kurang ‘ngotot’ kerjanya tapi masih tanggung jawab bisa juara diangka kecil”, kelakarnya.

Pada kelas cucak hijau Pistol milik Om Presor Ceper WMC dan Wergol milik Adi Pandego SF berhasil “nyeri” . Pistol tampil beringas semakin sore semakin bagus kinerjanya.

Veloz milik Abah Munib SSBC juga tampil gemilang dan berhasil tampil hyper dengan tembakan dasyat berhasil jadi juara 1,3,3 dan menjadi pesaing dalam perebutan cucak ijo terbaik.

Disesi kelas Kacer hampir penuh, Samudra juara disesi pembuka dan Scatter berhasil menjuarai dua kelas berikutnya. Sedangkan King Cobra berhasil juara 2 pada tiga kelas kacer yang diadakan.

Kelas Cendet dikuasai dua burung Mechanix dan Rujak manis milik Rudi Samaan, dan yang berhak jadi cendet terbaik yaitu Mechanic setelah meraih ‘double winner’. Disesi penutup Oskadon berhasil meraih juara 1,2,2 juara di kelas kenari.

Abah Erwin selaku EO mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang hadir dan mendukung gelaran ini dan belum bisa memuaskan semua peserta yang hadir di gelaran ini.”Joraycer siap menampung kritik saran membangun dan terus berkembang dan diminati kicau mania, nantikan gelaran yang lebih spektakuler lagi nantinya”, tutupnya.
Penulis berita media radjawali Indonesia.