Spartan Bird Club’ Kapuas mengawali Latpres di Kapuas setelah lama fakuk karena pandemi covid-19. Kegiatan yang dikawal juri Radjawali Indonesia tersebut dihadiri pemain dari berbagai kota seperti Banjarmasin, Pulang Pisau dan Kapuas sendiri. Sebanyak 565 peserta hadir dalam gelaran tersebut.
“Alhamdulillah latpres ini berjalan dengan lancar. Walau peserta belum banyak minimal sudah bisa terlaksana,” ungkap pemilik gantangan sekaligus ketua panitia, Eka.
Dari 20 race yang dilaksanakan akhirnya menempatkan empat burung terbaik dikelasnya. Dikelas Kacer nama Mandala andalan Mr Guan Banjarmasin berhasil dinobatkan menjadi yang terbaik setelah podium 1,1,2,2. Sedangkan kelas Murai Borneo menempatkan Texas milik Mr Ari Banjarmasin setelah podium utama dua kali.
“Mandala masih kerja maksimal dalam gelaran hari ini. Semoga kedepan akan terus stabil setiap mengikuti lomba,”terang Mr Guan kepada wartawan Media Radjawali.
Untuk tuan rumah Kapuas menempatkan dua nama dalam jajaran burung terbaik. Nama Lambo milik AA Kapuas tercatat sebagai yang terbaik dikelas Cucak Hijau setelah podium 1,2,2,3. Sedangkan H Taun menempatkan Kenari Boy sebagai yang terbaik setelah dua kali juara satu. “Tidak menyangka Boy akan menjadi yang terbaik, musuhnya hari ini mewah mewah, tetapi mungkin rejeki sedang baik kepada saya dan Boy,” terang H Taun.
Sayangnya dalam gelaran tersebut masih minim untuk kelas Love Bird. Sebab di daerah Kapuas sendiri mang didominasi pemain kicau. Hal itu diungkapkan Dayat selaku Event Organizer.
“Harus ada kemasan dan trobosan agar pemain love bird hadir dalam tiap gelaran di Kapuas Kalimantan Tengah. Dan itu tugas dari kami selaku penyelenggara,”terangnya.(isuurkalsel)