Suasana berbeda mewarnai gelaran 6 part 9 (9/10) di taman hiburan Krian indah jl. Tropodo km 2 Krian Sidoarjo. Menariknya penjurian perblok tanpa koordinasi semakin diminati kicau mania dan menjadi trend seter setiap EO.

“Lomba di SKMI penilaian terbuka dan semua burung yang memang layak dan terpantau juri tercatat dipapan, 4 juri masing-masing mempunyai papan sendiri-sendiri setelah itu baru dari papan juri ada nomor gantangan yang masuk nominasi baru di catat dipapan rekap nominasi, jadi lebih simple dan pemain langsung dapat membaca dan melihat pesaingnya dan 4 juri lah yang berhak mengoncer A atau B dari G-16 atau G-24 yang pertandingkan”, tegas Ko Ationg.

Dikelas pembuka murai batu utama G-16 tiket 610K Denjaka milik Abah Munib Serdadu ZR SF mampu menjadi jawara setelah tos dengan pesaingnya Barong milik Aries Herex SF karena juri memberikan nilai sama.

“Denjaka setelah ‘ngurak’ masih belum saya tenggar jadi kurang maximal kerjanya seperti mesin deisel, saya sempat kawatir tidak kerja tapi setelah lawannya memberikan tonjolan yang mengejutkan dia saat sesi tengah sampai akhir banding-banding juri disuguhi tonjolan panjang-panjang dikeluarkan tapi sebenarnya kurang nekan bunyinya”, tutur Aris perawat Denjaka.

Selain itu murai batu Jenggo milik Agus BF Leak SF juga memborong trophy yang mewah dengan jadi juara 1,2,2. Dan Bajak Laut milik Julius Caspia SF berjaya ditiket wani perih 510k.

” Bajak Laut tampilnya kurang serem om, memang tonjolannya banyak yang keluar tapi dibandingkan 2 Minggu yang lalu waktu tampil di SKM Puspa Agro tampilnya lebih garang dan volumenya tembus”, tutur Julius pria berkaca mata itu.

Selanjutnya dikelas cucak hijau Kerispatih milik Gus Ozzy hampir meraih ‘hatrick’ kalau saja dikelas cucak hijau saudara 160k, Gempo milik Duki. “Karena cuacanya tidak mendukung serta anginnya juga lumayan kencang sesi selanjutnya saya pulang, ya Alhamdulillah Kerispatih bisa tampil bagus dalam 3 sesi ini”, jelas Gus Ozy kepada media radjawali.

Akhirnya Gempo bisa merajai disesi cucak ijo terakhir dan bisa meraih ‘hatrick’. Diakhir acara tradisi foto bersama selalu dilakukan Koko Dan Noni Ationg untuk menghormati pesrta yang hadir baik komunitas maupun SF dan BC yang hadir.

“Saya berterima kasih kepada semua yang hadir meskipun banyak event besar yang digelar dihari ini, tapi saya bersyukur banyak yang menyempatkan waktu untuk hadir di SKMI part 9 ini apabila ada kurang lebihnya saya mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya, SKMI tetap terus menampung keritik yang membangun demi kemajuan bersama dan bisa jadi kepuasan tersendiri apabila SKMI nanti bisa maju dan berkembang, aamiin”, tutupnya.



Penulis berita media radjawali Indonesia.