Kebersamaan trio Yudi Larasati, Hanif, dan Hartono Gemilang memproklamirkan Kolaburasi Juri Indonesia ( KJI) dengan sistem penjurian perblok mampu memberikan nuansa baru dan sukses dalam mengawal ‘grand lounching’ Njetak Enterprise (22/01) didaerah Siwalan Timur no 214 Surabaya.
Yudi Larasati selaku owner merasa puas dan sesuai ekspetasinya gelaran ini menjadi magnet bagi kicau dan ‘ngekek’ mania untuk hadir meramaikan gelaran.
“Alhamdulillah keberadaan KJI mulai diminati dan gelaran ini bisa menjadi tolak ukur dengan sistem G-24 serta penjurian per blok dengan semboyan tegas, lugas, terpercaya bisa dibuktikan dengan tidak melihat burung siapa yang berlomba, tapi kinerja burung dan kualitas terbaik yang layak jadi jawara,” tegasnya.
Semua kelas tergelar semuanya tanpa halangan yang berarti meskipun pertengahan lomba diguyur hujan deras tidak mengurangi antusias peserta lomba. “Kalau kita tetap menjaga amanah dan memberikan yang terbaik pada gelaran ini, akan bisa berkelanjutan dalam membuka latber dan latpres setiap harinya, semoga KJI bisa terus berkomitmen berbuat sesuai hati nurani, ditunjang skill dan piawai memilih kualitas burung yang terbaik,” tambahnya.
Pada kelas pembuka cucak hijau Samson milik Aris Khencheng SF mampu jadi tontonan para pecinta ‘jamtrok’ karena durasi kinerja serta variasi lagunya sangat menonjol di bandingkan lainnya. “Alhamdulillah Samson mau kerja maksimal kalau bawa lagu panjang-panjang didukung volumenya sangat menonjol, tak khayal lagi juri tak memberikan koncer A,” tuturnya.
Dilanjut sesi-sesi selanjutnya Samson tampil stabil, dari 4 sesi yang diikuti 3 kali juara pertama ‘hatrick’. “Setelah koncer A pada sesi ketiga, hujannya sangat deras, ya terpaksa saya kerodong, jadi pada saat sesi keempat kerjanya kurang maksimal, mungkin hokinya cuma dapat segitu disyukuri saja,” pungkas pria murah senyum ini.
Ferry Hendra selaku pentolan khencheng SF sangat puas dengan penjurian KJI dan kedepannya sangat mengapresiasi setiap gelaran njetak enterprise. “Ada hoki di even grand lounching ini dan khencheng bisa meraih singel fighter terbaik, semoga gaco-gaco kita tetap stabil dan meramaikan kompetisi didunia hobi burung ini,” tegasnya.
Pada kelas murai batu utama Suro milik Iwa K Casanova meraih juara pertama. “Alhamdulillah Suro tampil bagus dikelas utama gaya sujud durasi dan variasi lagunya sangat bagus, dan saya bersyukur Suro juga merupakan hasil dari ternakan saya sendiri, yang sampai saat ini ada 17 kandang,” ungkapnya.
Kante jadi bintang pada kelas ini yaitu meraih juara 1,1,1,2. Mr Ajis duta rayap laut sangat puas dengan kinerjanya. “Burung ini hampir tampil prima pada empat kelas yang diikutinya dan pemain lain bisa menilai kinerjanya, dan tak luput dari pengamatan juri, semoga kedepannya bisa tampil stabil dan ikut even yang lebih besar lagi,” tutur yang dulunya pemain love bird ini.
Om Benny selaku komandan rayap laut pun hadir mengawal gaco-gacoannya. “Saya juga membawa cendet Arema meski masih muda sudah menunjukan kinerja yang bagus dan bisa koncer A, dan rayap laut bisa meraih bird club terbaik di gelaran ini, salut buat KJI dan njetak enterprisenya semoga sukses terus gelarannya,” tegasnya.
Netral BC pun turut hadir meramaikan gelaran dan kebetulan murai batu Dingdonk dan cucak hijau Ozil bisa meraih juara. Pada akhir acara Hanif selaku motor dari KJI sangat puas dengan gelaran ini.
Selain itu NC (Njarak Community) yang komandoi Wahono dan Eko Supriyanto berhasil borong juara.
“Terima kasih kepada semua yang berpartisipasi memerihakan gelaran ini dan apabila ada kekurangan saya mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya dan kami selaku penyelenggara tetap menerima kritik dan saran untuk kemajuan bersama dan terus memperbaiki dan semoga KJI semakin diterima kicau dan ngekek mania,” tutupnya.
Penulis berita media radjawali Indonesia.