Kebersamaan terlihat digantangan bestie saat gelaran KHS feat Radjawali Indonesia (20/11). Hadirkan komunitas dan singel fighter pecinta ‘si hitam putih’ ini. Sinyo Budi sebagai ketua DPD 1 Jawa Timur memberikan apresiasi kepada kicau mania yang hadir saat itu.

“Semoga gantangan bestie bisa menjadi tolak ukur penjurian blok yang sesuai dengan kreteria pecinta kacer dan burung yang lain dan juri Radjawali Indonesia bisa menilai sesuai dengan kinerja burung dan memilih yang terbaik sebagai sang juara,” tegasnya.

Sebenarnya ada 5 kelas untuk kacer berhubung kendala cuaca pada saat itu turun hujan lebat disertai angin kencang maka hanya tergelar 4 kelas.

Heru selaku ketua KHS (Kacer Hollic Surabaya mengaku puas dengan gelaran ini dan berharap semua komunitas kacer bisa merapat dan meramaikan gantangan bestie yang terletak di Tambak wedi lama di dekat jembatan suramadu Surabaya utara.

“Alhamdulillah gelaran ini berjalan dengan lancar, meski terkendala cuaca yang tidak bersahabat semua peserta lomba bisa menikmati lomba dan juri yang bertugas saat ini bisa memberikan penilaian yang sesuai dengan kinerja burung meski ada kurang dan lebihnya itu dibatas kewajaran semoga kedepannya KHS dan komunitas yang lainnya bisa meramaikan untuk latber dan latpresnya digantangan bestie,” ungkapnya.

Bagong milik Tegar dan Alcatraz milik Pojur SF koncer A dan Melodi Angker milik Feri dan Buser milik Heru dari KHS jadi jawara. Pada kelas murai batu terjadi persaingan ketat. Dua gaco milik Abah Rian HRS SF Terre d’hermes dan Tomford masing-masing mendapat koncer A.

“Meskipun usianya baru lepas trotol performanya saat lomba alhamdulillah tidak mengecewakan baik dari segi durasi dan tonjolanya dikeluarkan dan memang belum sepenuhnya stabil dikelas berikutnya tapi bisa tanggung jawab koncer A disesi pertama,” tuturnya.

Dan hebat kedua gaconya tersebut merupakan hasil ternakan sendiri satu indukan dan terbukti sebelum-sebelumnya yang dibeli orang lain juga mempunyai prestasi.

Dikelas cucak hijau Pak Guru milik Frasha Saber SF hampir “nyeri”. Sedangkan dikelas Cendet sesi awal Pluto milik H. Fauzy sarang tawon berhasil jadi jawara. Sedangkan 340 milik Aldin AW SF menjadi perhatian pecinta ‘si raja toet-toet’ karena menjadi yang terbaik setelah juara 1,2,2.

“Sebenarnya saya selain membawa cendet 340 juga membawa Gingseng kebetulan masih dapat juara 2, dan alhamdulillah penampilan sangat memuaskan kedepannya mungkin akan saya bawa dieven-even nasional dan semoga masih stabil,” tutur pria yang bekerja di ekspedisi Arab Wing Madura ini.

Dikelas kenari sesi pertama Bleki milik Yohanes BKS Kenari menjadi jawara dan komunitas kenari juga meramaikan gelaran ini. Sinyo Budi berharap setiap gelaran yang diadakan digantangan bestie selalu memberikan yang terbaik bagi kicau dan ‘ngekek’ mania.


“Kita akan terus memperbaiki terus kekurangan-kekurangan dan siap menerima kritik yang membangun demi kebaikan dan juri Radjawali Indonesia semakin terbang tinggi,” tegasnya.
Penulis berita media radjawali Indonesia.