Rayap laut feat Embun SF Cup 2 Sabtu(01/10) di gantangan Dewa 99 Medaeng Sidoarjo berjalan lancar. Om Benny selaku ketua Rayap laut memberikan layanan yang sangat santun kepada semua kicau dan ngekek mania yang hadir.

“Saya bersyukur semua peserta lomba yang hadir puas dan hampir semua kelas full gantangan, kebetulan hari Sabtu ini tiketnya sekelas latber tapi kebetulan yang hadir burung-burung kelas event besar”,tuturnya. Kelas favorit murai batu dan cucak hijau pun terjadi persaingan yang sangat ketat.

Semua peserta lomba merasa puas dengan kinerja juri Dewa 99 yang bertugas dan pada saat itu dikelas Cendet terjadi hatrick Mechanix menyapu bersih 3 kelas yang dipertandingkan. Rudi Samaan selaku pemilik merasa puas dengan penampilan Mechanix.

“Alhamdulillah kerja Mechanix bisa maximal dan durasi kerja serta tonjolan-tonjolannya keluar semua, sebenarnya cuma dua sesi saja saya turun, ah nanggung sekalian semus sesi, eh ternyata rejeki dapat juara satu lagi disesi terakhir’, tegasnya.

Kelas favorit murai batu dan cucak hijau pun terjadi persaingan yang sangat ketat Sekelas Superman pun hadir meskipun hanya sekedar memanasi untuk gelaran SMM yang akan diadakan seminggu setelah gelaran ini.
Murai batu Superman milik Hidayat Batubara juara digelaran ini untuk pemansan di event SMM Menyok perawatnya hadir langsung menjadi joki handal dan Superman hanya turun satu sesi dan juara dikelas murai batu B.

Sedangkan untuk khusus murai ring Orong- orong junior milik Mr. Satriyo The Racing Star mampu mencuri point. “Ini hasil dari ternakan kandang saya sendiri, kebetulan indukannya saya beri nama Orong-orong mempunyai prestasi yang membawa nama The Racing Star semakin dikenal, Junior ini turunan ke 14 dan anakan terakhir sebelum indukannya meninggal, anakan sebelumnya ada laporan dari pembeli sebelumnya punya prestasi juga, coba saya mau beli lagi 10 juta masih belum di berikan, ya rejeki tak akan kemana”, kelakarnya sambil tertawa.

Bambang Dewa selaku pimpinan Dewa 99 turun langsung memantau jalannya lomba dan memberikan apresiasi kepada semua yang hadir dan semua menikmati jalannya perlombaan karena hampir semua kelas tanpa teriak sehingga dapat menikmati burung mengeluarkan suara dan tonjolan apa bisa kedengaran.

” Semoga Dewa semakin diminati oleh kicau dan ngekek mania dan saya selaku pengelolah dengan sistem penilaian baru yang terbuka dan transparan serta untuk kelas love bird ada timer untuk memberikan nilai sesuai dengan durasi ‘ngekek’ nya sehingga meminimalisir kesalahan penjurian, dan kita selalu ingin berbenah dan melakukan terbaik untuk perkembangan dunia perburungan khusus di Jawa Timur dan umumnya di Indonesia”, tegasnya.

Penulis berita media radjawali Indonesia.